Resistor tetap, juga dikenal dengan istilah fixed resistor, adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai penghambat arus listrik. Tidak seperti resistor variabel, nilai resistansi pada resistor tetap sudah terpasang secara permanen dan tidak dapat diubah.
Komponen ini memiliki beragam jenis yang dapat ditemukan pada perangkat elektronik yang kita gunakan sehari-hari. Beberapa jenis resistor tetap yang sering ditemui diantaranya adalah carbon film resistor, metal film resistor, wire-wound resistor, dan metal oxide resistor.
Selain berfungsi sebagai penghambat arus listrik, resistor tetap juga dapat digunakan sebagai pembagi tegangan, penguat sinyal, dan pengontrol frekuensi. Oleh karena itu, penggunaan resistor tetap sangat penting pada rangkaian elektronik untuk menjaga stabilitas dan mengoptimalkan kinerja perangkat tersebut.
Ingin mengetahui lebih spesifik mengenai komponen resistor tetap beserta fungsi? Mari kita simak ulasannya pada artikel di bawah ini.
Pengertian Resistor Tetap
Resistor tetap adalah komponen elektronika yang sangat umum digunakan pada berbagai perangkat elektronik. Komponen ini berfungsi sebagai penghambat arus listrik dengan nilai resistansi yang tetap. Sebaliknya, resistor variabel dapat diatur nilainya oleh pengguna.
Nilai resistensi pada resistor tetap sudah ditentukan secara permanen oleh pabrik, sehingga tidak dapat diubah oleh pengguna. Untuk mengetahui nilai resistensi dari sebuah resistor tetap, kita dapat membaca kode yang terdapat pada badannya.
Kode tersebut bisa berupa kode angka atau kode warna. Kode warna resistor tetap terdiri dari beberapa warna yang memiliki arti tertentu dan harus dibaca secara berurutan untuk mendapatkan nilai resistansi yang akurat.
Pada prakteknya, resistor tetap sering digunakan untuk mengatur tegangan, arus, atau impedansi dalam sebuah rangkaian elektronik. Dalam pemilihan resistor tetap, kita harus memperhatikan faktor-faktor seperti daya, toleransi, dan batas tegangan yang dapat ditangani oleh komponen tersebut.
Fungsi Resistor Tetap
Resistor tetap memiliki fungsi utama sebagai penghambat arus listrik pada sebuah rangkaian. Sebagai komponen elektronik, resistor tetap mengatur intensitas arus listrik yang masuk ke dalam rangkaian.
Sehingga, nilai resistansi tetap pada resistor tetap digunakan untuk memastikan arus listrik tidak melebihi batas yang diizinkan dan melindungi perangkat elektronik dari kerusakan.
Selain itu, ada beberapa fungsi lainnya dari resistor tetap diantaranya adalah:
- Menghambat arus listrik agar tidak melebihi batas yang diinginkan pada rangkaian.
- Mengatur besarnya arus listrik pada rangkaian agar sesuai dengan kebutuhan.
- Membagi tegangan listrik pada beberapa bagian dalam rangkaian.
- Menurunkan besar arus listrik yang mengalir pada rangkaian dan lain sebagainya.
Simbol Resistor Tetap
Dalam bidang elektronika, simbol yang digunakan untuk merepresentasikan resistor tetap adalah sebagai berikut:
Jenis-Jenis Resistor Tetap
Resistor tetap adalah salah satu komponen elektronika yang umum digunakan pada berbagai rangkaian elektronik. Biasanya, resistor tetap terbuat dari bahan seperti logam, keramik, atau arang/karbon. Pilihan bahan ini bergantung pada kebutuhan aplikasi tertentu.
Berdasarkan bahan materialnya, jenis resistor ini dibedakan menjadi beberapa macam, diantaranya:
- Resistor Kawat (Wirewound)
- Resistor Arang
- Resistor Film Karbon
- Resistor Keramik (Porselen)
- Resistor Metal
Simak saja ulasan lengkapnya dari setiap jenis resistor tetap berikut ini:
1. Resistor Kawat (Wirewound)
Salah satu jenis resistor tetap yang umum digunakan adalah resistor kawat. Resistor kawat bekerja dengan menggunakan kawat nikelin yang dililitkan pada batang isolator sebagai hambatan.
Resistor kawat umumnya digunakan pada rangkaian power dan tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran, baik yang besar maupun yang lebih kecil.
Nilai resistansi dari resistor kawat dipengaruhi oleh jumlah lilitan kawat yang digunakan. Semakin banyak lilitan kawat yang digunakan, maka nilai resistensinya akan semakin tinggi dan sebaliknya.
2. Resistor Arang
Resistor arang, juga dikenal sebagai resistor batang karbon, merupakan komponen elektronika yang menggunakan arang atau karbon sebagai bahan dasarnya. Resistensi nilai resistor arang berkisar antara 10 ohm hingga 10 Mega ohm, dengan toleransi sebesar 5-20% dan arus maksimum 500 watt.
Untuk mengetahui nilai resistensi dari resistor arang, kita dapat melihat kode warna yang terdapat pada tubuh resistor. Setiap kode warna pada resistor arang memiliki nilai resistensi tertentu yang dapat dicocokan dengan tabel warna untuk mengetahui nilai hambatan resistor tersebut.
3. Resistor Film Karbon
Resistor film karbon adalah salah satu jenis resistor tetap yang menggunakan karbon sebagai material utamanya, dan merupakan pengembangan dari resistor batang karbon. Resistor ini memiliki bentuk yang lebih kecil dibandingkan dengan resistor batang karbon.
Kelebihan dari resistor film karbon terletak pada nilai resistensinya yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan resistor batang karbon. Selain itu, resistor film karbon juga memiliki toleransi yang lebih baik, yakni sekitar 1-5%. Alat ini seringkali digunakan pada rangkaian dengan kebutuhan presisi yang tinggi.
4. Resistor Keramik (Porselen)
Resistor keramik menggunakan kawat nikelin yang terlilit dan dilapisi oleh keramik sebagai material terluarnya. Resistor ini tersedia dalam berbagai tipe dan ukuran, mulai dari yang berbentuk kotak memanjang hingga yang lebih kecil dan tipis.
Untuk menampilkan nilai resistensi dan tahanannya, resistor keramik akan menuliskannya dalam bentuk kode angka dan huruf di badan resistor tersebut. Kode-kode tersebut dapat dibaca dengan menggunakan tabel tertentu.
5. Resistor Metal
Resistor metal merupakan jenis resistor yang terbuat dari logam atau bahan metal. Walaupun bentuknya hampir mirip dengan resistor karbon, namun resistor metal memiliki kelebihan tersendiri. Salah satu kelebihannya adalah nilai toleransinya yang lebih kecil dan koefisien suhunya yang rendah.
Nilai toleransi resistor metal biasanya antara 1-5%, sehingga keakuratannya lebih tinggi. Resistor film metal tersedia dalam berbagai kapasitas, seperti 1/2 watt, 1/4 watt, dan 1/8 watt. Resistor metal banyak digunakan pada rangkaian elektronika yang membutuhkan nilai toleransi dan keakuratan yang tinggi, seperti pada rangkaian audio dan instrumen pengukuran.
Kode Warna Resistor Tetap
Selain dalam bentuk kode angka, nilai resistensi sebuah resistor tetap juga dapat ditunjukkan dalam bentuk kode warna. Kode warna resistor ditempatkan pada tubuh resistor dalam bentuk cincin berwarna.
Ada beberapa panduan untuk membaca nilai resistensi dari kode warna pada resistor, yaitu sebagai berikut:
1. Resistor 4 Gelang Warna
Untuk membaca nilai resistensi dari resistor dengan 4 gelang warna, ada beberapa aturan yang perlu diperhatikan, di antaranya:
- Gelang warna pertama menunjukkan nilai angka pertama dari hambatan.
- Gelang warna kedua menunjukkan nilai angka kedua dari hambatan.
- Gelang warna ketiga menunjukkan jumlah angka nol yang harus ditambahkan ke hambatan.
- Gelang warna keempat menunjukkan nilai toleransi dari resistor.
2. Resistor 5 Gelang Warna
Untuk membaca nilai resistansi dari sebuah resistor dengan 5 gelang warna, terdapat beberapa aturan yang harus diperhatikan. Berikut adalah penjelasannya:
- Gelang warna pertama menunjukkan nilai hambatan angka pertama.
- Gelang warna kedua menunjukkan nilai hambatan dari angka kedua.
- Gelang warna ketiga menunjukkan nilai hambatan dari angka ketiga.
- Gelang warna keempat menunjukkan jumlah nol pada nilai resistansi.
- Gelang warna kelima menunjukkan nilai toleransi resistor.
3. Resistor 6 Gelang Warna
Untuk resistor tetap yang memiliki 6 digit gelang warna, aturan membaca nilainya adalah sebagai berikut:
- Gelang warna pertama menunjukkan nilai hambatan dari angka pertama.
- Gelang warna kedua menunjukkan nilai hambatan dari angka kedua.
- Gelang warna ketiga menunjukkan nilai hambatan dari angka ketiga.
- Gelang warna keempat menunjukkan jumlah nol pada nilai resistensi.
- Gelang warna kelima menunjukkan nilai toleransi resistor.
- Gelang warna keenam menunjukkan koefisien suhu.
Cara Membaca Nilai Resistensi Pada Resistor Tetap
Nilai resistensi pada resistor tetap bisa dilihat dengan cara membaca kode warna yang tertera pada badannya atau dengan membaca angka yang tercetak di badan resistor.
Untuk membaca nilai resistensi yang tertera dalam kode warna, ada aturan yang perlu diikuti tergantung dari jumlah gelang warnanya. Sedangkan untuk membaca nilai resistensi yang ditulis dalam bentuk angka, nilai resistensi akan ditunjukkan langsung dalam satuan ohm (Ω) atau kiloohm (kΩ) pada badan resistor.
Adapun cara membaca nilai resistensi dari resistor tetap adalah sebagai berikut:
1. Cara Membaca Nilai Resistensi Dengan Kode Angka
Berikut ini adalah cara untuk membaca nilai resistensi resistor yang dituliskan menggunakan kode angka:
Untuk membaca nilai resistansi dari resistor dengan kode angka tiga digit, kita harus memperhatikan jumlah angka yang tertera. Angka pertama dan kedua menunjukkan nilai hambatan, sementara angka ketiga menunjukkan faktor pengali.
Pada gambar di atas tertera angka 105. Maka:
1 = nilai hambatan
0 = nilai hambatan
5 = faktor penggali (jumlah nol)
Jika dituliskan maka nilainya adalah = 1.000.000 ohm.
Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa:
4= nilai hambatan
7 = nilai hambatan
3 = faktor penggali (jumlah nol)
Jika dituliskan, maka nilai resistensinya adalah 47.000 ohm.
2. Cara Membaca Nilai Resistensi Dengan Kode Warna
Resistor juga dapat dikenali berdasarkan warna pada badannya. Kode warna ini terdiri dari beberapa gelang yang menunjukkan nilai resistansi. Untuk membaca kode warna resistor, dapat menggunakan tabel warna resistor seperti pada gambar di atas. Berikut adalah contoh membaca nilai resistansi dari kode warna resistor:
Dari contoh gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa:
Gelang 1 warna coklat = 1
Gelang 2 warna hitam = 0
Gelang 3 warna merah = 2 (10²)
Gelang 4 warna emas = 5%
Artinya alat tersebut memiliki nilai resistensi sebesar = 10×100 = 1000 Ohm dengan toleransi sebesar 5%.
Kesimpulan
Resistor tetap adalah salah satu komponen elektronik yang nilainya sudah ditetapkan atau tidak bisa diubah. Resistor ini sering digunakan dalam rangkaian elektronik untuk membatasi arus listrik yang melewati rangkaian.
Nilai resistansi pada resistor tetap dapat ditemukan pada badan resistor. Ada yang menggunakan kode angka dan ada juga yang menggunakan gelang warna.
Untuk membaca nilai resistansi, kita perlu mencocokkan kode tersebut dengan tabel khusus dan kemudian melakukan perhitungan. Dalam membaca resistor dengan kode warna, perlu mengikuti urutan tertentu mulai dari gelang pertama hingga gelang terakhir.
Sementara itu, resistor dengan kode angka juga memiliki prinsip pembacaan yang berbeda. Pada resistor dengan tiga digit angka, nilai hambatan terletak pada dua digit pertama dan faktor penggali terletak pada digit ketiga. Sedangkan resistor dengan empat digit angka, nilai hambatan terletak pada tiga digit pertama dan faktor penggali terletak pada digit keempat.
Membaca nilai resistansi pada resistor tetap memerlukan pemahaman yang baik mengenai kode angka dan gelang warna yang digunakan. Dengan demikian, kita dapat melakukan perhitungan yang tepat dan memasang resistor dengan nilai resistansi yang sesuai dengan kebutuhan rangkaian.