7 Jenis Lampu Secara Umum dan Karakteristiknya

Sebagai sumber cahaya, lampu memiliki beragam jenis pada masa sekarang. Mulai dari lampu pijar konvensional hingga lampu-lampu modern yang juga berfungsi sebagai dekorasi.

Jenis Lampu

Fungsi lampu saat ini sangat beragam, disesuaikan dengan suasana, mood, lokasi, dan kebutuhan lainnya. Lampu juga memiliki berbagai tampilan seperti lampu gantung, lampu dinding, lampu plafon, lampu meja, dan sebagainya. Setiap jenis lampu memiliki karakteristik yang berbeda.

Karena itu, penting untuk mempelajari jenis lampu mana yang cocok untuk situasi atau lokasi tertentu agar tampilan keseluruhan sesuai dengan keinginan. Berikut adalah pembahasan mengenai berbagai jenis lampu yang tersedia di pasaran dan penerapannya.

7 Jenis-Jenis Lampu

Sebelum memilih lampu untuk penerangan rumah, penting untuk mengetahui berbagai jenis lampu yang tersedia di pasaran. Tidak semua lampu cocok untuk digunakan di dalam atau di luar rumah. Oleh karena itu, mari kita kenali 7 jenis lampu berikut ini agar tidak salah pilih.

1. Lampu Pijar (Incandescent Lamp)

Lampu Pijar

Umumnya orang menyebut lampu bohlam. Cahaya pada lampu ini dihasilkan oleh filamen yang berbentuk seperti benang di dalamnya. Filamen (wolfram) ini akan memanas saat dialirkan arus listrik sehingga menghasilkan cahaya.

Untuk melindungi filamen dari oksidasi dengan udara, filamen diletakkan di dalam selubung kaca. Warna cahaya yang dihasilkan cenderung kekuningan dan sekarang sudah mulai ditinggalkan karena cahaya lampu jenis neon lebih terang.

Meskipun begitu, lampu pijar tetap digunakan oleh banyak orang, terutama untuk penerangan sederhana, penghangat ruangan, atau penerangan kandang hewan. Lampu pijar dianggap lebih boros energi dibandingkan dengan lampu neon, meskipun lebih tahan lama.

2. Lampu Neon (Fluorescent Lamp)

Lampu Neon

Lampu yang paling umum digunakan adalah lampu neon, yang menggunakan gas argon dan merkuri yang menghasilkan cahaya ketika arus listrik mengalir melalui tabungnya. Cahaya ini dihasilkan oleh fosfor yang bereaksi kimia di dalamnya.

Berbeda dengan lampu pijar yang menghasilkan panas, lampu neon tidak menghasilkan panas. Namun, reaksi kimia ini menghasilkan cahaya yang terang, sehingga lampu neon dibuat dalam beberapa ukuran untuk mengatur intensitas cahayanya agar tidak terlalu silau.

Namun, lampu ini mengandung merkuri yang berbahaya bagi kesehatan, sehingga umumnya digunakan di ruang terbuka, industri, perkantoran, dan sejenisnya, bukan di lingkungan kecil seperti rumah tinggal.

3. Lampu Compact Fluorescent (CFL)

Lampu Compact Fluorescent

Disebut kompak karena bentuknya yang kecil, hampir seukuran lampu pijar. Namun, lampu jenis ini memiliki daya tahan yang lebih lama, mencapai tujuh kali lipat lebih lama daripada lampu pijar. Oleh karena itu, dianggap lebih ekonomis dan hemat energi.

Kandungan merkuri dalam lampu ini juga lebih sedikit daripada lampu neon biasa, sehingga cocok digunakan di rumah. Meskipun begitu, cahayanya tetap terang meskipun tidak secerah lampu neon biasa. Beberapa desain lampu hias juga menggunakan lampu jenis ini.

4. Lampu Mercury

Lampu Mercury

Cara kerja lampu jenis ini sebenarnya mirip dengan lampu neon, karena keduanya mengandung merkuri (air raksa) di dalamnya. Namun, lampu ini memiliki bentuk yang kecil, bulat, atau oval, mirip dengan lampu pijar, meskipun cahayanya terang seperti lampu neon.

Lampu ini biasanya digunakan di lingkungan yang berpotensi banyak debu, seperti di kawasan industri. Mereka juga digunakan untuk penerangan jalan raya, pertanian, dan area terbuka lainnya.

5. Lampu Halogen

Lampu Halogen

Lampu jenis ini mengandung gas mulia dan sedikit gas halogen sebagai pengisi di dalam bola lampu. Mereka menggunakan filamen (wolfram atau tungsten) seperti lampu pijar, tetapi mampu menangani suhu yang lebih tinggi dan lebih tahan lama dibandingkan lampu pijar.

Konsumsi energi listriknya juga lebih ekonomis dibandingkan lampu pijar. Lampu ini umumnya digunakan sebagai lampu sorot, baik untuk penerangan dalam ruangan maupun kendaraan. Mereka dapat memberikan penerangan yang kuat dan terfokus berkat adanya reflektor yang memperkuat cahaya.

6. Lampu Light Emitting Diode (LED)

Lampu LED

Belakangan ini, lampu jenis ini semakin populer karena konsumsi dayanya yang relatif rendah, kecerahannya yang memadai, dan daya tahannya yang baik. Kemajuan teknologi telah membuat lampu LED dapat digunakan untuk berbagai aplikasi, mulai dari lampu hias hingga penerangan sehari-hari.

Kelebihan lainnya adalah lampu LED dapat memberikan pilihan warna yang beragam, sehingga penggunaannya dapat lebih variatif sebagai lampu hias selain untuk penerangan. LED mengubah energi listrik menjadi cahaya tanpa menghasilkan panas, tidak mengandung merkuri, dan sangat hemat energi.

7. Lampu High Intensity Discharge

Lampu HID

Lampu jenis ini memiliki cahaya yang sangat terang, sehingga biasanya digunakan untuk penerangan di ruang terbuka. Mereka juga memiliki umur pakai yang lama, dapat bertahan hingga 20.000 jam. Selain itu, cahaya lampu ini dapat menembus kabut, sehingga sering digunakan untuk lampu jalan, penerangan stadion, taman umum, dan sejenisnya.

Lampu ini juga cocok untuk lampu keamanan di gedung, gudang, atau kawasan industri karena cahayanya yang terang dapat membantu pengawasan. Oleh karena itu, lampu ini tidak cocok untuk digunakan di dalam ruangan, terutama di rumah tinggal, karena intensitas cahayanya yang tinggi.

Beberapa jenis lampu yang termasuk dalam kategori ini adalah High Pressure Sodium (HPS), Low Pressure Sodium (LPS dengan cahaya kuning), Mercury Vapor, Metal Halide, dan Self-ballast Mercury Lamp. Semua jenis lampu ini memiliki bentuk yang relatif kecil namun memiliki intensitas cahaya yang besar.

Pertimbangan Pemilihan Lampu

Nah, sekarang Anda sudah mengetahui berbagai jenis lampu. Selanjutnya, Anda perlu memahami perbedaan-perbedaan di antara mereka. Setiap jenis lampu memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Namun, lampu mana yang terbaik untuk Anda?

Pemilihan lampu yang tepat tergantung pada kebutuhan pencahayaan Anda. Apakah Anda mencari lampu untuk rumah, jalan, atau keperluan lainnya. Berikut adalah gambaran umum tentang berbagai jenis lampu:

  • Lampu Incandescent cocok untuk dekorasi karena memberikan cahaya hangat, tetapi kurang efisien untuk penerangan maksimal.
  • Lampu HID cocok untuk penerangan di area luas seperti lapangan, stadion, jalan raya, dan ruang acara besar.
  • Lampu neon dengan cahaya cerah cocok untuk penanda toko dan tanda iklan neon.
  • Lampu Compact Fluorescent (CFL) dan Light Emitting Diode (LED) merupakan pilihan yang efisien secara energi.
  • Lampu fluorescent tube memiliki ukuran yang bervariasi dan cocok untuk area komersial dan industri.
  • Lampu halogen menghasilkan cahaya yang terang dan cocok untuk menerangi taman atau objek dekoratif lainnya.

Kesimpulan

Berbagai jenis lampu yang tersedia di pasaran memberikan banyak pilihan, namun perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi. Setiap jenis lampu memiliki karakteristiknya sendiri yang tidak dapat disamakan, termasuk kegunaannya.

About the Author

Menyukai hal-hal yang berhubungan dengan game dan teknologi serta senang merekomendasikan produk gadget terbaik.

Posting Komentar

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.