Bagi seseorang yang masih awam, memahami pengertian baterai dan jenis-jenisnya mungkin merupakan hal yang cukup sulit. Baterai adalah alat yang digunakan untuk mengubah energi kimia yang disimpan menjadi energi listrik.
Energi listrik yang dihasilkan dapat digunakan untuk menghidupkan perangkat elektronik. Hampir semua perangkat elektronik portabel seperti laptop, ponsel, dan beberapa barang lainnya, memerlukan baterai sebagai sumber listriknya.
Dengan adanya baterai, Anda tidak perlu terus-menerus menyambungkan kabel untuk mengaktifkan perangkat elektronik tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari, Anda akan menemui dua jenis baterai. Jenis pertama hanya dapat digunakan sekali saja, sementara jenis kedua dapat digunakan secara berulang.
Pengertian Baterai
Dimulai dari memahami pengertian baterai dan jenis-jenisnya. Setiap baterai terdiri dari terminal positif (katoda) dan terminal negatif (anoda). Selain itu, terdapat senyawa elektrolit yang berfungsi sebagai penghantar arus.
Output dari baterai adalah arus searah yang dikenal sebagai arus DC (Direct Current). Secara umum, baterai terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu baterai primer yang hanya dapat digunakan sekali pakai (single-use battery) dan baterai sekunder yang dapat diisi ulang (rechargeable battery).
Fungsi Utama Baterai
Batu baterai berfungsi sebagai sumber tenaga listrik untuk menghidupkan berbagai macam alat elektronik. Energi listrik mengalir melalui kabel sebagai penghantar, sehingga arus listrik dapat mencapai perangkat yang membutuhkan arus tersebut, memungkinkan perangkat tersebut beroperasi dengan baik.
Meskipun saat ini ada teknologi yang memungkinkan perangkat dioperasikan tanpa baterai, penggunaan baterai tetap menjadi pilihan yang efisien dan terus berlanjut hingga sekarang.
Dengan adanya baterai, pengguna dapat menghidupkan atau mengoperasikan perangkat tertentu tanpa harus mencolokkan langsung ke sumber arus listrik.
Komponen Baterai
Komponen baterai terdiri dari 7 bagian, yaitu:
- Elektrolit
- Katoda
- Anoda
- Separator
- Kotak baterai
- Tutup baterai
- Terminal baterai
Namun, komponen baterai yang paling umum adalah katoda, anoda, dan elektrolit.
1. Katoda
Katoda merupakan tempat terjadinya reaksi reduksi dengan elektroda negatif.
2. Anoda
Anoda adalah komponen baterai yang berfungsi sebagai tempat reaksi postif.
3. Elektrolit
Elektrolit adalah komponen baterai yang berfungsi sebagai penghantar dan penghubung antara dua komponen lainnya.
Jenis-Jenis Baterai
Baterai adalah bagian penting dalam aktivitas manusia sehari-hari. Hampir semua perangkat elektronik yang digunakan sehari-hari menggunakan baterai.
Meskipun jenisnya sangat beragam dan disesuaikan dengan kebutuhan perangkat tertentu. Jenis-jenis baterai yang umum digunakan saat ini antara lain:
- Baterai Primer (Single Use)
- Baterai Sekunder (Rechargeable)
Berikut penjelasan lebih detail mengenai pengertian baterai primer (Single Use) dan baterai sekunder (Rechargeable).
1. Baterai Primer (Baterai Sekali Pakai/Single Use)
Baterai primer (sekali pakai) adalah jenis baterai yang hanya dapat digunakan untuk satu kali penggunaan. Setelah baterai habis, harus diganti dengan baterai baru. Meskipun hanya dapat digunakan sekali, baterai ini masih banyak digunakan karena harganya terjangkau.
Umumnya, baterai primer menghasilkan tegangan sekitar 1,5 Volt. Namun, ukurannya sangat bervariasi, mulai dari yang paling kecil seperti AAA, AA, C, hingga ukuran D. Selain itu, ada juga baterai primer berbentuk kotak yang dapat menghasilkan tegangan yang lebih tinggi, yaitu 6 Volt hingga 9 Volt.
Klasifikasi baterai sekali pakai:
- Baterai Zinc-Carbon (Seng-Karbon)
- Baterai Alkaline (Alkalin)
- Baterai Lithium
- Baterai Silver Oxide
Berikut penjelasan lebih detail mengenai klasifikasi jenis baterai primer (sekali pakai) yang perlu diketahui.
a. Baterai Zinc-Carbon (Seng-Karbon)
Baterai zinc-carbon, atau yang sering disebut dengan heavy duty, adalah jenis baterai yang pertama. Baterai ini mudah ditemukan di toko dan supermarket.
Seperti namanya, baterai ini terbuat dari bahan zinc yang berfungsi sebagai terminal negatif dan pembungkusnya. Terminal positifnya terbuat dari karbon dalam bentuk batang atau rod.
Baterai ini memiliki harga yang relatif terjangkau dibandingkan dengan jenis baterai lainnya.
b. Baterai Alkaline (Alkalin)
Baterai alkalin, atau yang sering disebut baterai alkaline, umumnya dibuat dengan menggunakan bahan Potassium hydroxide. Bahan tersebut berfungsi sebagai elektrolit yang bersifat zat alkalin.
Berita baiknya adalah, baterai alkalin ini dikenal memiliki ketahanan penggunaan yang unggul. Daya tahan penggunaannya lebih lama, meskipun harganya jauh lebih mahal daripada baterai zinc-carbon.
Namun, saat ini juga banyak tersedia baterai alkalin dengan harga yang lebih terjangkau, yang menggunakan elektroda dengan jenis yang berbeda.
c. Baterai Lithium
Baterai lithium, atau sering disebut sebagai baterai koin, merupakan jenis baterai primer yang memiliki banyak keunggulan. Salah satunya adalah kemampuannya untuk digunakan pada perangkat dengan suhu sangat rendah. Selain itu, baterai ini juga dapat disimpan selama kurang lebih 10 tahun.
Dengan berbagai keunggulan yang dimilikinya, baterai lithium banyak digunakan untuk Memory Backup pada Mikrokomputer. Beberapa jenis jam tangan juga menggunakan baterai ini sebagai komponen. Secara fisik, baterai lithium memiliki bentuk yang menyerupai koin kecil.
d. Baterai Silver Oxide
Berdasarkan namanya, baterai silver oxide menggunakan silver sebagai bahan utamanya. Karena menggunakan silver, baterai ini memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis baterai lainnya.
Kelebihan baterai silver oxide adalah bentuknya yang kecil dan ringan, namun mampu menghasilkan energi listrik yang cukup tinggi. Baterai ini biasanya digunakan pada perangkat elektronik sederhana seperti jam tangan, kalkulator, dan lainnya.
2. Baterai Sekunder (Isi Ulang/Rechargeable)
Baterai isi ulang (Rechargeable) adalah jenis baterai yang dapat diisi ulang energinya. Sesuai dengan namanya, baterai ini memiliki keunggulan karena dapat digunakan berulang kali dan lebih ramah lingkungan.
Umumnya, baterai ini mengalami reaksi kimia bolak-balik. Ketika digunakan, elektron mengalir dari terminal negatif ke positif. Namun, saat diisi ulang dengan charger, arus listrik mengalir dari positif ke negatif sehingga baterai terisi daya.
Terdapat tiga jenis klasifikasi baterai isi ulang yang sering digunakan:
- Baterai Li-Ion (Lithium-Ion).
- Ni-MH (Nickel-Metal Hydride).
- Ni-Cd (Nickel-Cadmium).
Berikut adalah penjelasan singkat tentang beberapa jenis baterai isi ulang yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
a. Baterai Li-Ion (Lithium-Ion)
Baterai Li-Ion (Lithium-Ion) adalah jenis baterai ramah lingkungan karena tidak mengandung bahan berbahaya seperti cadmium. Namun, masih terdapat kandungan zat berbahaya sekitar 10% yang dapat berisiko bagi manusia.
Oleh karena itu, setelah baterai tidak digunakan lagi, disarankan untuk tidak membuangnya secara sembarangan. Penting untuk mendaur ulang baterai ini sesuai standar agar tidak membahayakan lingkungan sekitar.
Meskipun demikian, baterai Li-Ion (Lithium-Ion) sangat diminati di pasaran karena penggunaannya yang beragam, mulai dari kamera, ponsel pintar, laptop, dan lainnya.
Baterai Li-Ion (Lithium-Ion) memiliki daya yang tinggi dan ringan, sekitar 30% lebih ringan dan memiliki kapasitas sebesar 30% lebih besar dibandingkan dengan baterai lainnya. Selain itu, baterai ini juga memiliki rasio self-discharge sekitar 20% setiap bulannya.
b. Ni-MH (Nickel-Metal Hydride)
Baterai Ni-MH (Nickel-Metal Hydride) memiliki keunggulan yang patut dipertimbangkan. Dibandingkan dengan jenis baterai lainnya, baterai Ni-MH dapat dipastikan tidak mengandung zat berbahaya bagi manusia maupun lingkungan.
Sebagai hasilnya, penggunaan baterai ini dalam jangka waktu yang lama dianggap aman dan direkomendasikan. Baterai Ni-MH bukanlah baterai sekali pakai, melainkan memiliki kapasitas isi ulang yang cukup baik. Mereka dapat diisi ulang hingga ratusan kali penggunaan.
Dengan demikian, penggunaan baterai ini dianggap lebih hemat biaya karena tidak perlu membeli baterai baru secara berulang. Namun, perlu diperhatikan bahwa baterai ini memiliki tingkat self-discharge sekitar 40% per bulan jika perangkat tidak digunakan sama sekali.
Biasanya, baterai ini digunakan pada perangkat elektronik seperti radio komunikasi. Meskipun aman, tetap tidak disarankan untuk membuang baterai secara sembarangan.
c. Ni-cd (Nickel-Cadmium)
Baterai jenis Ni-Cd adalah salah satu jenis baterai sekunder (isi ulang) yang menggunakan Nickel Oxide Hydroxide dan Cadmium sebagai elektroda. Baterai ini memiliki kemampuan operasi dalam rentang suhu yang luas dan siklus daya tahan yang cukup lama.
Namun, baterai ini memiliki tingkat self-discharge sekitar 30% setiap bulannya. Selain itu, baterai ini mengandung bahan beracun berupa Cadmium yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan. Hingga saat ini, penggunaan dan penjualan baterai jenis ini telah dilarang oleh Uni Eropa berdasarkan peraturan yang ada.
Jika Anda memiliki pertanyaan terkait dengan materi ini, silakan tinggalkan komentar di kolom komentar yang telah disediakan oleh Teknoindie.
Terima kasih telah belajar tentang elektronika di Teknoindie.com.