Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi membatasi arus listrik dalam sebuah rangkaian elektronika. Meskipun fungsi umum resistor dikenal oleh banyak orang, namun belum semua orang mengetahui berbagai kegunaan resistor.
Pada artikel ini, kita akan membahas secara menyeluruh mengenai resistor, termasuk pengertian, gambar, fungsi, simbol, dan jenis-jenis resistor.
Pengertian Resistor
Resistor adalah komponen dasar dalam elektronika yang digunakan untuk membatasi aliran listrik dalam suatu rangkaian. Resistor adalah salah satu komponen paling umum dalam rangkaian elektronika dan digunakan hampir di semua peralatan elektronika. Resistor adalah komponen pasif yang memiliki nilai hambatan atau resistansi yang menentukan jumlah aliran listrik yang diizinkan.
Resistor berfungsi untuk membatasi dan mengatur aliran listrik yang digunakan oleh komponen lain dalam rangkaian elektronika. Resistor, atau sering disebut hambatan atau tahanan, biasanya dilambangkan dengan simbol "R" dan memiliki satuan Ohm (Ω), diambil dari nama George Simon Ohm, seorang fisikawan Jerman yang menemukan komponen resistor.
Fungsi Resistor
Selanjutnya, kita akan membahas berbagai fungsi dari resistor dalam sebuah rangkaian elektronika.
Fungsi utama resistor dalam rangkaian listrik adalah untuk membatasi arus yang mengalir dalam rangkaian sehingga jumlah arusnya dapat diatur sesuai kebutuhan.
Beberapa fungsi lain dari resistor adalah sebagai berikut:
- Memuat tegangan dan arus listrik dalam rangkaian.
- Menurunkan tegangan jika ada tegangan yang masuk dalam jumlah besar, dan sebaliknya.
- Mengatur jumlah arus yang masuk ke suatu komponen sehingga sesuai dengan kebutuhan perangkat.
- Sebagai pembangkit frekuensi dalam sebuah rangkaian, baik frekuensi tinggi maupun rendah.
- Melindungi alat elektronik dari kerusakan akibat lonjakan tegangan yang terlalu tinggi atau rendah.
Gambar Simbol Resistor
Apakah Anda tahu simbol untuk komponen resistor? Lambang simbol resistor adalah huruf R, dan satuan resistor adalah ohm (Ω).
Setelah mengetahui simbol resistor, mari kita lanjut untuk mengenal berbagai jenis resistor di bawah ini.
Jenis-Jenis Resistor
Mengetahui berbagai macam jenis resistor sangat penting agar kita dapat menggunakan resistor sesuai fungsinya. Tahukah Anda jenis-jenis resistor?
Ada empat jenis resistor utama, yaitu:
- Resistor Tetap
- Variable Resistor
- LDR (Light Dependent Resistor)
- Thermal Resistor (Thermistor)
Dari keempat jenis resistor tersebut, Anda dapat melihat bentuk dan simbol masing-masing jenis pada gambar resistor di bawah ini.
Untuk penjelasan lebih lanjut tentang setiap jenis resistor, simak penjelasannya di bawah ini.
1. Resistor Tetap
Resistor tetap adalah jenis resistor yang memiliki nilai resistansi tetap dan biasanya memiliki kode warna resistor.
Berdasarkan bahan pembuatannya, resistor tetap dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
- Resistor Komposisi Karbon (Carbon Composition Resistor).
Resistor komposisi karbon terdiri dari unsur resistif berbentuk tabung dengan kawat logam di kedua ujungnya. Jenis resistor ini terbuat dari campuran karbon halus dan bahan isolasi bubuk untuk mencapai nilai resistansi yang diinginkan. Badan resistor dilapisi dengan plastik atau dicat dengan kode warna yang sesuai dengan nilai resistansinya.
- Resistor Film Logam (Metal Film Resistor).
Resistor film logam, atau yang sering disebut metal film resistor, adalah resistor yang terbuat dari bahan utama logam atau metal, yang memiliki karakteristik lebih baik. Fisiknya mirip dengan resistor film karbon, namun terdapat perbedaan pada warna dan jumlah gelang warna yang digunakan untuk menentukan nilai resistor. Resistor film logam juga tersedia dalam beberapa kapasitas daya, seperti 1/8 watt, 1/4 watt, dan 1/2 watt, dan banyak digunakan dalam pengukuran dan perangkat industri.
- Resistor Film Karbon (Carbon Film Resistor).
Resistor film karbon, juga dikenal sebagai resistor arang atau karbon, dibuat dengan bahan utama karbon. Resistor ini terdiri dari film tipis karbon yang dideposisikan pada substrat isolator dan dipotong menjadi bentuk spiral. Nilai resistansinya bergantung pada proporsi karbon dan isolator, di mana semakin banyak karbon yang digunakan, resistansinya akan semakin rendah. Kelebihan dari resistor film karbon termasuk toleransi yang rendah dan kestabilan resistansi terhadap perubahan suhu yang juga rendah, dibandingkan dengan resistor komposisi karbon.
Resistor film karbon banyak digunakan dan tersedia dalam berbagai kapasitas daya, seperti 1/16 watt, 1/8 watt, 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, 2 watt, dan 3 watt, yang dapat ditemukan di pasaran.
2. Variable Resistor
Resistor variabel adalah jenis resistor yang memiliki nilai resistansi yang dapat diubah sesuai kebutuhan.
Ada tiga jenis resistor variabel, yaitu:
- Rheostat.
Rheostat adalah jenis resistor variabel yang dapat digunakan untuk mengatur tegangan dan arus yang tinggi. Rheostat terdiri dari lilitan kawat bahan resistif, dan nilai resistansinya dapat diatur dengan menggunakan penyapu yang bergerak di sepanjang toroid.
- Potensiometer.
Potensiometer adalah jenis resistor variabel yang nilai resistansinya dapat diubah dengan memutar porosnya menggunakan tuas yang terdapat pada potensiometer. Nilai resistansi potensiometer biasanya tertera pada badan potensiometer dalam bentuk kode angka. Potensiometer sering digunakan dalam penguat suara atau amplifier. Di pasaran, potensiometer tersedia dalam dua jenis, yaitu potensiometer mono dan potensiometer stereo.
- Trimpot (Preset Resistor).
Trimpot atau Trimmer Potensiometer adalah jenis variable resistor yang fungsinya sama dengan potensiometer, akan tetapi trimpot memiliki ukuran yang lebih kecil dan tidak memiliki tuas seperti potensiometer. Untuk mengatur nilai resistansinya, biasanya dibutuhkan suatu alat bantu seperti obeng kecil untuk dapat memutar porosnya.
3. LDR (Light Dependent Resistor)
Light Dependent Resistor atau LDR adalah jenis resistor yang nilainya tergantung pada cahaya yang diterimanya. Dengan kata lain, nilai resistansi LDR dipengaruhi oleh intensitas cahaya.
4. Thermal Resistor (Thermistor)
Thermal resistor, atau yang sering disebut thermistor, adalah jenis resistor yang nilai resistansinya dapat dipengaruhi oleh suhu temperatur.
Terdapat dua jenis thermal resistor, yaitu thermistor PTC dan NTC.
Cara Mengukur Resistor
Cara mengukur resistor ada tiga, yaitu:
- Membaca Kode Warna Resistor.
- Membaca Resistor SMD.
- Menggunakan Multimeter Analog/Digital.
Berikut ini akan kami jelaskan cara mengukur resistor berdasarkan tiga cara di atas.
1. Membaca Kode Warna Resistor
Cara membaca kode warna resistor ditemukan pada tahun 1920-an, di mana nilai resistansi dan toleransi pada resistor ditampilkan berdasarkan deretan pita berwarna yang dilukis pada badan resistor.
Sebagian besar resistor memiliki empat pita berwarna. Berikut cara membacanya:
- Dua pita pertama menunjukkan nilai resistansi.
- Pita ketiga menunjukkan faktor pengali yang akan memberikan nilai resistansi.
- Pita keempat menunjukkan nilai toleransi.
Untuk informasi lebih lanjut tentang cara membaca kode warna resistor, silakan baca artikel di bawah ini yang membahas secara lengkap.
2. Membaca Kode Resistor SMD
Tidak semua resistor cukup besar untuk dibaca atau diukur hanya dengan kode warna. Oleh karena itu, digunakanlah kode SMD (Surface Mount Devices). Resistor SMD memiliki kode berbasis numerik yang tertulis jelas di badan resistor, untuk mengkompensasi ruang yang lebih kecil.
Jika Anda melihat papan sirkuit modern saat ini, resistor SMD hampir semuanya berukuran sama. Hal ini membantu menstandarisasi proses pembuatan dengan mesin pick-and-place. Perhatikan gambar di bawah ini yang menjelaskan bagaimana perhitungan resistor SMD.
3. Mengukur Resistor Menggunakan Multimeter
1. Pastikan alat multimeter analog sudah dikalibrasi terlebih dahulu.
2. Perhatikan perkiraan nilai hambatan resistor yang akan diukur berdasarkan kode warnanya, apakah 1 ohm, 5 ohm, atau 22K ohm.
3. Putar selektor pada multimeter dengan posisi sebagai berikut: R (Ω) x1, R (Ω) x10, atau R (Ω) x1K, tergantung dari perkiraan nilai hambatan resistor yang akan diukur. Sebagai contoh, jika ingin mengukur resistor dengan perkiraan nilai hambatan 100 ohm, putar selektor pada R (Ω) x1 atau R (Ω) x10.
4. Hubungkan probe multimeter pada masing-masing ujung resistor.
5. Apabila probe telah terhubung ke masing-masing ujung resistor, jarum multimeter akan mulai bergerak untuk mengukur nilai hambatan resistor. Jika jarum multimeter tidak bergerak, kemungkinan besar resistor mengalami kerusakan.
Akhir Kata
Resistor adalah komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik. Simbol resistor dilambangkan dengan huruf R dan satuan resistor adalah ohm (Ω).
Jenis-jenis resistor dibagi menjadi 4, yaitu resistor tetap, resistor variabel, LDR (Light Dependent Resistor), dan Thermal Resistor (Thermistor).
Semoga pembahasan kita kali ini, mulai dari pengertian, fungsi, simbol, hingga jenis-jenis resistor di atas dapat menambah wawasan kita bersama.