Menilik 10 Kelebihan dan Kekurangan Asus Zenfone Live L1

Ada banyak smartphone murah dengan harga 1 jutaan yang menarik di pasaran, terutama karena persaingan di segmen ini sangat ketat. Banyak konsumen yang mencari ponsel dengan harga terjangkau namun tetap memiliki fitur-fitur modern. Menyadari hal ini, Asus, vendor asal Taiwan, merilis Asus Zenfone Live L1 untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Asus Zenfone Live L1 (kode model ZA550KL yang tersedia di Indonesia) adalah ponsel yang menawarkan berbagai fitur kekinian, seperti layar dengan rasio 18:9 dan kamera yang mendukung efek bokeh. Selain itu, spesifikasi ponsel ini cukup memadai untuk kelas harga 1 jutaan, membuatnya menjadi pilihan yang menarik.

Zenfone Live L1 hadir dalam dua varian. Varian pertama, yang lebih terjangkau, memiliki RAM 2 GB dan ROM 16 GB. Varian kedua, dengan harga sedikit lebih tinggi namun tetap di bawah 2 juta, menawarkan RAM 3 GB dan ROM 32 GB. Tentunya, varian dengan RAM 3 GB menawarkan performa yang lebih baik meskipun harganya tetap berada di kisaran 1 jutaan.

Untuk memahami lebih lanjut mengenai Asus Zenfone Live L1, berikut adalah pemaparan mendetail mengenai kelebihan dan kekurangannya. Namun sebelum masuk ke dalam analisis tersebut, mari kita lihat spesifikasi detail dari Asus Zenfone Live L1.

Asus Zenfone Live L1

Spesifikasi Asus Zenfone Live L1
  • Rilis Mei 2018
  • Layar 5.5 inci IPS LCD ~293 ppi
  • Chipset Qualcomm MSM8917 Snapdragon 425 (28 nm)
  • GPU Adreno 308
  • Eksternal Tersedia slot microSD
  • Internal 2/16 GB, 3/32 GB
  • Kamera Belakang 13 MP
  • Kamera Depan 5 MP
  • Baterai Li-Ion 3000 mAh

Selengkapnya : Spesifikasi Asus Zenfone Live L1 dan Harganya

Kelebihan dan Kekurangan Asus Zenfone Live L1

Kelebihan

Asus Zenfone Live L1 memang hadir dengan sejumlah keunggulan yang menarik untuk kelas harga 1 jutaan. Salah satu poin yang layak disorot adalah keputusannya untuk tidak mengikuti tren dual kamera yang seringkali hanya gimmick pada ponsel entry-level. Dengan satu kamera belakang beresolusi 13 MP dan bukaan f/2.0, Zenfone Live L1 mampu menghasilkan foto yang berkualitas. Kamera ini juga dilengkapi dengan fitur phase detection autofocus dan LED flash, sehingga tetap bisa menghasilkan efek bokeh yang memuaskan berkat pengolahan software yang canggih.

Keputusan Asus untuk hanya menyediakan satu kamera belakang terbukti tepat. Banyak ponsel di kelas harga ini yang mengklaim kemampuan bokeh dari dual kameranya, namun hasilnya sering kali kurang memuaskan. Zenfone Live L1 justru fokus pada optimalisasi kamera tunggalnya sehingga menghasilkan foto yang lebih baik secara keseluruhan.

Layar Zenfone Live L1 juga patut mendapat perhatian. Dengan resolusi HD+ (720 x 1440 piksel) dan ukuran 5,5 inci, layar ini menawarkan pengalaman visual yang cukup baik untuk ponsel di kelas entry-level. Rasio layar ke bodi mencapai 82%, memberikan kesan layar penuh yang modern. Ini merupakan nilai tambah yang signifikan, mengingat banyak ponsel di kelas harga ini masih menggunakan layar dengan bezel yang cukup tebal.

Baterai berkapasitas 3.000 mAh yang ditanamkan pada Asus Zenfone Live L1 juga menunjukkan performa yang baik. Berdasarkan pengujian dari Gadgetren, ponsel ini mampu bertahan selama 7 jam 19 menit dengan skor Geekbench 2384. Selain itu, dalam pengujian menonton video selama 1,5 jam dalam mode pesawat, baterai hanya terkuras 18%. Ini berarti ponsel ini mampu digunakan untuk menonton hingga lima film secara beruntun, menunjukkan daya tahan baterai yang lebih baik dibandingkan dengan ponsel lain yang menggunakan Snapdragon 425 dan baterai berkapasitas serupa.

Asus memang mengklaim bahwa Zenfone Live L1 dapat bertahan hingga 18 jam untuk browsing internet atau menonton 9 film secara terus-menerus. Meskipun klaim ini mungkin sedikit berlebihan, hasil pengujian menunjukkan bahwa daya tahan baterai ponsel ini tetap tergolong baik dan dapat diandalkan.

Salah satu fitur yang sering kali diabaikan namun sangat penting adalah kelengkapan sensor. Zenfone Live L1 hadir dengan sensor yang cukup lengkap untuk ponsel di kelas entry-level, termasuk gyroscope. Sensor ini memungkinkan ponsel menjalankan game dan aplikasi yang membutuhkan gyroscope dengan lebih baik. Meskipun tidak dilengkapi dengan sensor suhu dan tekanan, yang jarang ditemukan bahkan di ponsel kelas menengah, kehadiran gyroscope sudah menjadi nilai tambah yang signifikan.

Slot SIM ganda dengan tambahan slot microSD menjadi fitur lain yang sangat dihargai oleh pengguna di Indonesia. Dengan tiga slot, pengguna dapat menggunakan dua kartu SIM sekaligus dan tetap memiliki slot untuk menambah kapasitas penyimpanan. Mengingat varian ROM 16 GB dan 32 GB yang tersedia, slot microSD ini sangat membantu dalam memperluas ruang penyimpanan yang terbatas.

Kekurangan

Dari hasil pengujian, Asus Zenfone Live L1 mendapat skor AnTuTu sebesar 41.856. Untuk Geekbench, skor single core yang didapatkan adalah 660 dan multi-core adalah 1663. Sementara untuk pengujian Work 2.0, skornya adalah 3.288. Semua skor ini diperoleh dari pengetesan Gadgetren.

Skor-skor tersebut sebenarnya cukup biasa untuk HP di kelas harga 1 jutaan. Asus Zenfone Live L1 menggunakan chipset Snapdragon 425, yang memang sering ditemukan di ponsel dengan harga serupa. Beberapa vendor bahkan menawarkan ponsel dengan chipset ini di harga sekitar 1,1 juta. Mengingat harga Asus Zenfone Live L1 berkisar antara 1,3 hingga 1,7 juta, chipset Snapdragon 425 bisa terasa kurang memuaskan.

Jika saja HP ini menggunakan Snapdragon 430, performanya pasti lebih baik. Namun, Asus punya alasan memilih Snapdragon 425 agar tidak bertabrakan dengan seri lainnya, seperti Asus Zenfone Max M1 yang menggunakan Snapdragon 430 di rentang harga 1,8 juta.

Sayangnya, performa Snapdragon 425 di Asus Zenfone Live L1 memang terasa kurang. Terutama untuk versi RAM 2 GB dan ROM 16 GB. Untuk bermain game seperti Mobile Legends, Anda harus menggunakan pengaturan grafis rendah. Hal yang sama berlaku untuk game Arena of Valor dan Vainglory. PUBG juga bisa dimainkan dengan pengaturan grafis rendah.

Hal ini membuat performa HP ini terasa kurang optimal untuk gaming. Menurut review dari Mas Krida di channel YouTube TeknoLoGue, HP ini memang tidak dirancang untuk gaming. Namun, performa gaming bisa menjadi tolok ukur kinerja HP secara keseluruhan.

Selain itu, Zen UI pada HP ini juga membuat memori terasa sempit. Menurut channel YouTube GontaGantiHape, Zen UI memakan banyak RAM dan memori internal. Oleh karena itu, lebih baik menghindari varian RAM 2 GB dan ROM 16 GB, meskipun lebih murah. Mungkin cerita akan berbeda jika Asus Zenfone Live L1 menggunakan OS Android murni.

Untuk kamera depan, Asus Zenfone Live L1 memiliki kamera 5 MP yang bisa menghasilkan foto bokeh. Namun, hasilnya kurang memuaskan, terutama dalam kondisi cahaya rendah. Menurut GontaGantiHape, performa kamera depan ini memang kurang baik.

Selain itu, Asus Zenfone Live L1 tidak dilengkapi dengan sensor sidik jari. Sebagai gantinya, ada fitur Face Unlock. Sayangnya, fitur Face Unlock ini kurang optimal, terutama dalam kondisi cahaya rendah. Banyak pengguna yang merasa kecewa dengan respon fitur ini. Masalah ini mungkin bisa diperbaiki dengan pembaruan software di masa depan. Namun, untuk saat ini, fitur Face Unlock tidak begitu bermanfaat dan lebih baik tidak digunakan sama sekali.

About the Author

Menyukai hal-hal yang berhubungan dengan game dan teknologi serta senang merekomendasikan produk gadget terbaik.

Posting Komentar

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.