Di antara berbagai jenis bisnis yang ada, bisnis properti sering disebut sebagai salah satu yang paling menjanjikan. Siapa saja yang mengelolanya dengan baik, berpotensi meraih keuntungan yang signifikan.
Secara umum, bisnis properti mencakup aktivitas bisnis yang berhubungan dengan properti, seperti rumah, perumahan, apartemen, kos-kosan, kontrakan, tanah, kavling, atau jenis hunian lainnya. Namun, pengertian bisnis properti tidak hanya terbatas pada itu.
Masih banyak definisi dan pemahaman tentang bisnis properti, baik dari segi umum, pandangan para ahli, jenis-jenis, macam-macam, tipe, tujuan, manfaat, fungsi, strategi, cara memulai, hingga contoh-contoh bisnis properti. Di sini, kami akan menguraikannya lebih lanjut.
Pengertian Bisnis Properti
Bisnis properti adalah sebuah aktivitas usaha yang fokus pada jual beli tanah dan bangunan. Jika Anda sedang menjual tanah, bangunan, atau elemen lain yang berkaitan, berarti Anda sedang menjalankan bisnis properti.
Secara umum, bisnis ini sering diasosiasikan dengan agen real estate atau developer perumahan. Namun, bisnis properti tidak hanya terbatas pada tanah, rumah, ruko, dan rukan saja. Jenis properti seperti villa, apartemen, hingga gedung perkantoran juga termasuk dalam kategori usaha ini.
Dalam memahami jenis usaha ini, bisnis properti adalah aktivitas ekonomi yang pada dasarnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal. Seiring waktu, makna kebutuhan akan properti telah berkembang, sehingga para pelaku usaha di sektor ini pun melakukan verifikasi objek jual beli.
Tidak hanya fokus pada kebutuhan, para pelaku bisnis properti juga memantau tren untuk memaksimalkan peluang keuntungan. Salah satu tren yang terus berkembang adalah keinginan masyarakat untuk memiliki rumah. Keinginan ini didorong oleh kebutuhan akan keamanan dan kenyamanan yang bersifat pribadi.
Dengan meningkatnya kebutuhan dan berkembangnya tren di kalangan masyarakat, hal ini membuka peluang menarik dalam bisnis properti. Jika Anda memiliki sumber daya yang memadai, saat ini adalah waktu yang tepat untuk mempertimbangkan bisnis properti sebagai peluang usaha yang menjanjikan.
Jenis Bisnis Properti
Terdapat berbagai jenis, tipe, dan macam-macam bisnis properti yang dapat dikategorikan berdasarkan produknya.
1. Residential Real Estate
Residential Real Estate adalah jenis produk properti pertama yang termasuk dalam berbagai macam bisnis properti. Bisnis ini lebih diarahkan untuk memenuhi kebutuhan setiap orang akan tempat tinggal, seperti perumahan, kontrakan, kos-kosan, apartemen, dan sejenisnya.
Bisnis properti ini berusaha untuk menyediakan kebutuhan akan tempat tinggal berupa rumah. Fokus utama dari bisnis ini adalah menargetkan masyarakat yang membutuhkan hunian. Dengan demikian, kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal dapat terpenuhi.
2. Industrial Property
Kalangan industri membutuhkan properti untuk mendukung operasional bisnis mereka. Properti yang biasanya disewakan mencakup fasilitas manufaktur ringan dan berat, seperti gudang untuk pendistribusian dan penyimpanan hasil produksi.
Industrial Property ini memerlukan kerjasama dengan pihak lain, karena berkaitan dengan perusahaan penyewa yang menjalankan proses produksi. Antara penyewa dan pemilik properti, terdapat tanggung jawab bersama terhadap pengelolaan properti tersebut.
3. Commercial Real Estate
Commercial Real Estate, atau properti komersial seperti ritel dan perkantoran, ditawarkan kepada para pekerja di dunia korporasi atau bisnis startup. Menyewakan ruang atau area kepada perusahaan atau individu juga termasuk dalam bisnis Commercial Real Estate.
Properti yang biasa disewakan meliputi restoran, toko, dan pusat perbelanjaan atau mal. Penyewa yang ditargetkan oleh bisnis ini adalah pelanggan individu atau pihak yang menggunakan properti untuk keperluan pribadi.
4. Special Purpose Property
Special Purpose Property memiliki konsumen yang lebih spesifik dan tertarget. Bisnis jenis ini menyediakan sarana dan prasarana untuk kebutuhan umum, seperti motel, teater, hotel, resort, rumah sakit, tempat ibadah, dan sekolah.
Agar bisnis properti tidak terhenti di tengah jalan, para pelaku usaha memang memerlukan keahlian khusus untuk mengembangkan bisnis mereka. Anda dapat menjalankan bisnis jenis ini dengan baik, karena prospeknya di masa depan sangat menjanjikan. Inilah mengapa penting untuk memahami apa itu bisnis investasi properti beserta berbagai produknya.
Bisnis Properti vs Investasi Properti
Selain menjadi aktivitas bisnis, terdapat juga aktivitas ekonomi terkait bangunan dan tanah yang cukup populer, yaitu investasi properti.
Dari sudut pandang usaha, baik investasi maupun bisnis properti sama-sama bertujuan untuk mencari keuntungan maksimal. Namun, ada perbedaan mendasar antara keduanya.
Aktivitas jual beli properti berbeda dengan investasi properti. Untuk memahami perbedaannya, penting untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan investasi itu sendiri. Menurut artikel dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), investasi merujuk pada kegiatan penanaman modal untuk jangka panjang.
Dengan kata lain, investasi dalam bidang properti adalah kegiatan di mana seseorang membeli rumah atau tanah dengan harapan bahwa nilai properti tersebut akan meningkat dari waktu ke waktu. Setelah nilai meningkat, properti tersebut kemudian dijual untuk memperoleh keuntungan.
Meskipun investasi bersifat pasif, tren yang terus berkembang memungkinkan Anda untuk meraih keuntungan optimal dari investasi properti. Namun, peluang usaha yang bersifat aktif tetap memiliki potensi yang lebih besar untuk mencapai hasil maksimal.
Strategi Bisnis Properti
Bisnis properti memang tampak menjanjikan bagi mereka yang ingin meraih keuntungan maksimal. Meskipun demikian, usaha properti sering kali tidak mudah untuk dijalankan oleh pemula. Namun, bukan berarti tidak mungkin untuk segera merasakan keuntungan yang signifikan.
Ada beberapa strategi bisnis properti yang bisa diterapkan agar untung dan bikin tajir. Berikut penjelasannya.
1. Broker Properti
Broker properti adalah perantara yang menghubungkan penjual dan pembeli properti. Jika Anda tertarik, Anda bisa mencoba menjadi broker properti dan mencari peluang yang menguntungkan.
Tugas broker adalah menjembatani antara investor dan pelanggan atau penjual. Broker tidak perlu memiliki properti sendiri dalam proses jual beli. Untuk menjadi broker yang profesional dan terpercaya, Anda perlu mengikuti berbagai pelatihan serta menganalisis informasi produk dan objek pasar.
Dengan demikian, Anda akan lebih memahami pasar dan dapat mengidentifikasi peluang untuk meraih berbagai keuntungan dari transaksi properti. Selain sebagai perantara, tugas broker juga mencakup menawarkan, mempromosikan, dan menyiapkan dokumen properti.
2. Flip Properti
Di Indonesia, profesi ini mungkin belum terlalu populer, tetapi Anda bisa mempertimbangkannya. Caranya adalah dengan membeli properti yang diambil alih dari kredit dengan harga murah, kemudian merenovasinya dan menjualnya dengan harga yang lebih tinggi.
Sebenarnya, metode flip properti tidak menghasilkan cashflow jangka panjang, tetapi keuntungan yang bisa didapat sering kali mencapai 30% – 50% dari harga beli awal. Proses flip properti melibatkan beberapa spesialis, seperti arsitek, analis pasar properti, dan desainer interior.
3. Investasi Properti
Investasi properti dapat memberikan keuntungan bagi siapa saja, baik dengan modal kecil maupun besar. Sebagai investor, Anda bisa memperoleh keuntungan yang stabil dalam jangka panjang.
Ada dua strategi utama dalam bisnis properti melalui sistem investasi: bagi mereka yang sudah memiliki properti dan bagi yang belum memiliki.
Bagi Anda yang sudah memiliki properti, keuntungan dapat diperoleh melalui pengelolaan dan profit dari cashflow sistem sewa. Ini memberikan potensi profit yang besar dengan memiliki dan mengelola properti secara langsung.
Sementara itu, bagi yang belum memiliki properti, Anda bisa bergabung dalam sistem pendanaan yang dikenal sebagai crowdfunding. Crowdfunding kini semakin populer, memungkinkan Anda untuk memiliki properti dan mendapatkan cashflow jangka panjang.
Prosesnya adalah dengan melakukan investasi mulai dari Rp 3-5 juta untuk pemula pada properti yang telah ditentukan, seperti kos hotel. Investor biasanya harus membeli minimal satu lot yang berisi sekitar 300 orang dengan nilai properti sekitar Rp 3 miliar. Jumlah investasi yang diperlukan untuk setiap lot biasanya sudah ditentukan.
Semakin banyak lot yang Anda beli, semakin banyak pula pendapatan yang akan Anda terima setiap bulan. Anda juga dapat menjual properti yang telah Anda beli melalui sistem crowdfunding, meskipun sistem ini masih dalam pengawasan oleh OJK.
4. Investasi Properti di Pasar Modal
Memulai bisnis properti sebagai pemula dapat dilakukan dengan berinvestasi dalam saham perusahaan properti. Sistem investasi ini berbeda dari pendanaan bersama, dan Anda bisa memulainya dengan modal yang terjangkau, mulai dari Rp 200 ribu saja.
Selain itu, penting untuk memilih perusahaan yang tepat, dengan suku bunga yang stabil dan penjualan yang tinggi dalam jangka panjang. Jika perusahaan tidak memenuhi kriteria ini, sebaiknya berhati-hati dan pertimbangkan kembali keputusan investasi Anda. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerugian yang tidak diinginkan.
5. Sewa Properti
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, salah satu strategi bisnis properti yang paling menggiurkan adalah sewa properti, seperti bisnis kos-kosan. Saat ini, banyak orang mencari tempat tinggal yang nyaman dan terjangkau, terutama yang dekat dengan fasilitas umum.
Oleh karena itu, sistem sewa kamar dan bisnis kos-kosan menjadi primadona dalam dunia properti karena menawarkan potensi keuntungan yang melimpah. Jika Anda memiliki properti rumah, tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan mengubahnya menjadi sumber pendapatan utama.
Bisnis ini banyak diminati, jarang mengalami penurunan signifikan, dan memiliki potensi untuk meraih capital gain dengan cepat.
Cara Memulai Bisnis Properti
Pada awal memulai bisnis ini, Anda mungkin merasa bingung harus mulai dari mana. Agar bisnis properti Anda dapat berjalan dengan baik, berikut ini adalah tips yang dilansir dari Startups.
1. Jadi Investor
Untuk memulai bisnis properti, Anda tidak perlu langsung terjun dalam aktivitas jual beli. Jika Anda memiliki sumber daya finansial yang kuat, Anda bisa memulai sebagai investor. Peran ini akan memudahkan Anda dalam bisnis, karena Anda tidak perlu mengeluarkan usaha besar untuk menjalankan bisnis di bawah nama Anda sendiri.
Anda dapat menanamkan modal pada perusahaan yang telah memiliki reputasi baik di bidang properti dan memperoleh keuntungan dari profit yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Namun, jangan cepat merasa puas. Sebagai investor, Anda perlu aktif memahami bisnis tersebut.
Mulailah dengan bertanya tentang strategi yang diterapkan oleh perusahaan dan pelajari lebih dalam mengenai usaha di bidang tanah dan bangunan. Sebagai investor, Anda memiliki hak untuk mengetahui segala aspek bisnis yang Anda investasikan.
2. Lakukan Riset
Selain mengelola perusahaan sebagai investor, Anda juga dapat melakukan riset secara mandiri. Pelajari tren terbaru di sektor properti terlebih dahulu. Dengan memahami tren, Anda akan lebih mudah menawarkan properti yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini.
Tidak semua orang menginginkan rumah tapak atau ruko. Saat ini, preferensi masyarakat sangat bervariasi. Apartemen dan gedung perkantoran juga menarik minat pasar. Oleh karena itu, riset yang mendalam sangat penting agar bisnis Anda tidak salah sasaran dan dapat menghasilkan keuntungan dengan cepat.
3. Terapkan Promosi yang Tepat
Agar bisnis properti Anda dapat menjangkau pasar yang tepat, Anda perlu melakukan promosi yang sesuai. Pertama-tama, penting untuk mengetahui target pasar yang sesuai dengan properti yang Anda miliki. Dengan memahami target pasar, Anda dapat menerapkan strategi promosi yang lebih efektif.
Misalnya, jika target pasar Anda adalah kalangan muda, strategi promosi yang efektif adalah melalui kanal digital. Media sosial dan pemberitaan digital akan lebih mudah menjangkau audiens muda dibandingkan dengan metode promosi tradisional.
4. Bentuk Brand Sendiri
Untuk memudahkan masyarakat atau target pasar dalam mengenal bisnis properti Anda, penting untuk membangun brand secara mandiri. Dengan memperkenalkan perusahaan Anda, orang akan lebih mudah mengenal bisnis properti yang Anda jalankan. Selain itu, Anda juga akan lebih mudah mempromosikan aset marketing secara digital.